Kota Bogor
Wabah Membayangi, Pemkot Bogor Imbau Masyarakat Tak Khawatirkan Penyakit Mulut dan Kuku Ternak
Wabah Membayangi, Pemkot Bogor Imbau Masyarakat Tak Khawatirkan Penyakit Mulut dan Kuku Ternak
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor beserta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus berkoordinasi mengatasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang di wilayah Kota Bogor.
Adapun antisipasi yang dilakukan berupa penyekatan dan pemeriksaan hewan, baik yang masuk dan keluar wilayah Bogor.
Namun, saat ini untuk wilayah Kota Bogor, Jawa Barat sudah menutup akses sapi yang masuk hingga 29 Juni 2022 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Anas S Rasmana.
Selanjutnya, Dinkes dan DKPP memberikan edukasi kepada masyarakat terkait wabah PMK.
"Pemberian edukasi ini difokuskan pada apa yang harus diketahui masyarakat dan Penjual mengenai PMK ini," ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
"Dinkes hanya koordinasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat Kota Bogor untuk penangannya ada di DKPP," tambah Retno.
Retno, menerangkan bahwasannya PMK ini bukan merupakan penyakit hewan yang menular ke manusia.
"Sejauh ini sudah disosialisaikan. Untuk saat ini masih aman mengonsumsi daging dan susu, dari sapi. Sampai saat ini pun belum ada laporan dari masyarakat mengenai ketakutannya terhadap PMK," ucap Retno
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK di Kota Bogor, Polri dan TNI Ikut Turun Tangan Pantau Distribusi Hewan Kurban
Baca juga: Korsleting Listrik, Satu Rumah di Desa Jogjogan Cisarua Ludes Dilalap Si Jago Merah
Diberitakan sebelumnya, Bima Arya mengunjungi Rumah Potong Hewan Bubulak, berlokasi di Jl. HM. Syarifudin, Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (21/6/2022).
Dalam kunjungan tersebut dalam rangka memantau kesiapan dan kesehatan hewan kurban yang sebelumnya terdapat 7 hewan sapi yang dinyatakan positif PMK dan terdapat sapi yang terkena suspek PMK.
"Sebanyak 488 sapi sedang recover, berproses pulih menuju normal, semua suspek PMK. Terdapat pula 1 sapi mati dan sapi yang bergejala sebanyak 54 ekor," ucap Bima kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).
Selanjutnya, Pemeritah Kota (Pemkot) Bogor mengambil langkah untuk menutup arus keluar masuk hewan ternak ke wilayah Bogor, Jawa Barat sampai tanggal 29 Juni 2022.
"Ini sudah berjalan tidak adanya hewan keluar masuk. Setelah 29 nanti, boleh, namun tetap akan terus kita lakukan monitoring," ucap Bima.
"Tapi, kita awasi betul di wilayah jangan sampai terjadi penjualan yang tidak bisa di monitor," tambah Bima.
Lebih lanjut, terkait banyak hewan yang terkena suspek PMK, Pemkot beserta DKPP akan terus memantau kesehatan hewan kurban dengan memberikan vitamin sesuai gejala klinis.
Senada dengan Kadinkes, Bima Arya menghimbau untuk masyarakat, agar jangan takut untuk berkurban.
"Untuk konsumsi sebetulnya aman dikonsumsi. Baik daging maupun susunya. Tapi, sebaiknya jeroan dan kepala untuk tidak dikonsumsi dulu, " ucap Bima.
Perlu diketahui bahwa Pemkot Bogor bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) memperpanjang masa penutupan jalur masuknya hewan kurban ke RPH Kota Bogor.
Perpanjangan ini menyusul dengan bertambahnya jumlah sapi yang diduga terpapar penyakit mulut dan kaki (PMK), yang sebelumnya diketahui sebanyak 7 hewan yang positif PMK.
Sementara, itu Kepala DKPP, Anas S Rasmana turut menghimbau apabila ada gejala seperti kejang, mulut dan kuku melepuh sera panas pada hewan ternak, peternak diminta untuk segera melaporkanya ke DKPP Kota Bogor agar langsung segera ditindak.
Jika betul ditemukan, nantinya sapi yang terjangkit, DKPP akan mengisolasi sapi tersebut dan memberikan obat sesuai dengan hasil diagnosa klinis.