Kota Bogor

Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, BPBD Kota Bogor Kembali Disinfektan RPH Bubulak Bogor

Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, BPBD Kota Bogor Kembali Disinfektan RPH Bubulak Bogor

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (21/6/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Jajaran personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (21/6/2022).

 

Penyemprotan disinfektan ini dalam rangka pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat.

 

Kepala Pelaksana BPBD, Theofilo Patrocinio, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pencegahan dalam rangka adanya kedaruratan terkait wabah PMK.

 

"Kita bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor sudah membentuk tim dalam penanggulangan PMK ini, harapannya PMK ini cepat teratasi dengan baik," ucap Theo.

 

Theo menuturkan bahwa upaya ini akan dimaksimalkan hingga selesainya ibadah kurban, Idul Adha.

"Setelah Idul Adha selesai, nantinya kita akan tetap akan pantau. Apakah masih ada potensi PMK di wilayah Bogor, jika sudah terkendali nantinya kita tinggal menyesuaikan saja," ucap Theo.

 

Diberitakan sebelunya, Walikota Bogor, Bima Arya mengunjungi Rumah Potong Hewan Bubulak, berlokasi di Jl. HM. Syarifudin, Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (21/6/2022).

 

Dalam kunjungan tersebut dalam rangka memantau kesiapan dan kesehatan hewan kurban yang sebelumnya terdapat 7 hewan sapi yang dinyatakan positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan terdapat sapi yang terkena suspek PMK.

 

"Sebanyak 488 sapi sedang recover, berproses menuju pulih menuju normal, semua suspek PMK. Terdapat pula 1 sapi mati dan sapi yang bergejala sebanyak 54 ekor," ucap Bima kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).

 

Selanjutnya, Pemeritah Kota (Pemkot) Bogor mengambil langkah untuk menutup arus keluar masuk hewan ternak ke wilayah Bogor, Jawa Barat sampai tanggal 29 Juni 2022.

 

"Ini sudah berjalan tidak adanya hewan keluar masuk. Setelah 29 nanti, boleh, namun tetap akan terus kita lakukan monitoring," ucap Bima.

 

"Tapi, kita awasi betul di wilayah jangan sampai terjadi penjualan yang tidak bisa di monitor," tambah Bima.

 

Lebih lanjut, terkait banyak hewan yang terkena suspek PMK, Pemkot beserta DKPP akan terus memantau kesehatan hewan kurban dengan memberikan vitamin sesuai gejala klinis.

 

Bima Arya menghimbau untuk masyarakat, agar jangan takut untuk berkurban.

 

"Untuk konsumsi sebetulnya aman dikonsumsi. Baik daging maupun susunya. Tapi, sebaiknya jeroan dan kepala untuk tidak dikonsumsi dulu, " ucap Bima.

 

Perlu diketahui bahwa Pemkot Bogor bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) memperpanjang masa penutupan jalur masuknya hewan kurban ke RPH Kota Bogor hingga 29 Juni mendatang.

 

Perpanjangan ini menyusul dengan bertambahnya jumlah sapi yang diduga terpapar penyakit mulut dan kaki (PMK), yang sebelumnya diketahui sebanyak 7 hewan yang positif PMK.

 

Sementara, itu Kepala DKPP, Anas S Rasmana turut menghimbau apabila ada gejala seperti kejang, mulut dan kuku melepuh sera panas pada hewan ternak, peternak diminta untuk segera melaporkanya ke DKPP Kota Bogor agar langsung segera ditindak.

 

Jika betul ditemukan, nantinya sapi yang terjangkit, DKPP akan mengisolasi sapi tersebut dan memberikan obat sesuai dengan hasil diagnosa klinis.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved