Metropolitan

Pertumbuhan Pengguna Diproyeksi Naik, DPRD-Pemprov DKI Sepakat Tarif Integrasi Rp 10.000

Pertumbuhan Pengguna Angkutan Umum Diproyeksi Naik, DPRD-Pemprov DKI Sepakat Tarif Integrasi Rp 10.000

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
ILUSTRASI Moda transportasi massal lintas rel terpadu atau light rail transit (LRT) Jakarta. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Dinas Perhubungan DKI Jakarta memproyeksi jumlah penumpang akan bertambah seiring pemberlakuan tarif integrasi Jaklingko sebesar Rp 10.000 per orang.

Lewat tarif tersebut, penumpang dapat menaiki Transjakarta, LRT Jakarta dan MRT Jakarta dalam tiga jam perjalanan, sehingga lebih hemat Rp 7.500.

 

“Rata-rata di tahap awal sekitar 1-2 persen (proyeksi penambahan penumpang),” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo usai rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Selasa (7/6/2022).

 

Syafrin mengatakan, penumpang angkutan umum yang dikelola pemerintah pusat maupun daerah cenderung mengalami peningkatan.

Misalnya jumlah penumpang Transjakarta saat ini naik dengan rata-rata 630.000 orang per hari, KRL Commuter Line sekitar 615.000 oranng per hari.

 

“Alhamdulillah untuk MRT Jakarta ada peningkatan rata-rata 68.000 penumpang per hari. Artinya ini mulai ada peningkatan tentu, kami targetkan 2022 kita akan kembali ke tahun sebelumnya sekitar 20 persen target ridership (penumpang),” ujar Syafrin.

 

Dalam kesempatan itu, Syafrin tidak memungkiri jumlah penumpang angkutan publik sempat terkoreksi akibat pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu.

Saat itu, Pemprov DKI Jakarta menggencarkan upaya jaga jarak (physical distancing) dengan mendorong orang beralih naik kendaraan pribadi demi menghindari penularan virus.

Baca juga: Santer Isu Mohammad Taufik Dipecat dari Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria : Baru Rekomendasi

Baca juga: Jenazah Pria yang Ditemukan di Sungai Cipatujah Tanpa Busana, Dipastikan Tewas Tenggelam

“Memang perlu dipahami bahwa pandemi Covid-19, transportasi publik terkoreksi cukup jauh. Saat ini dari hitungan kami di tahun 2021 hanya sekitar 15 persen, tapi karena PPKM atau PSBB sebelumnya kami dorong masyarakat menggunakan kendaraan pribadi,” jelas Syafrin.

 

“Sekarang setelah pandemi berhasil tertangani, dilihat dari angka pertambahan kasus positif kemudian relaksasi yang ada, telah terjadi peningkatan pengguna layanan angkutan umum,” sambungnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved