Metropolitan
IKAPPI Nilai Pemerintah Tak Konsisten Soal Kelangkaan dan Mahalnya Minyak Goreng
IKAPPI Nilai Pemerintah Tak Konsisten Soal Kelangkaan dan Mahalnya Minyak Goreng. Mereka meminta masalah tersebut tak menjadi polemik
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Ketua DPW Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) DKI Jakarta, Miftahudin menilai Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi tak konsisten soal kelangkaan hingga mahalnya minyak goreng di pasaran.
Adapun kebijakan yang sudah diatur oleh Pemerintah khususnya Permendag Nomor 11 Tahun 2022 mengenai HET Minyak goreng curah, dirinya menilai kebijakan tersebut belum terimplementasi dengan baik di lapangan.
Miftahudin mengatakan bahwa HET minyak goreng curah masih tembus lebih dari Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per liter di berbagai daerah masih terjadi kelangkaan.
"Pemerintah belum konsisten dalam pemerataan kebijakan dan tidak fokus dalam penyelesaian persoalan di dalam negeri," ucapnya melalui keterangan tertulis, yang dikutip Kamis (14/4/2022).
"Kami merasa ini justru menyalahi dari arahan Presiden RI kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perekonomian," jelas dia.
Diketahui sebelumnya, bahwa negara Indonesia adalah penghasil CPO terbesar di dunia. Namun, ketersediaan pasokan dan harga belum diatasi dengan baik oleh pemerintah.
Baca juga: Warga Sudah Mulai Berebut Tiket Mudik Gratis di Kantor Dinas Perhubungan Tangerang
Baca juga: Dunia Maya dan Nyata Berikan Dukungan Korban Begal Jadi Tersangka, Penahanan Amaq Sinta Ditangguhkan
"Belum lagi pemerintah harus fokus mengenai harga komoditas pangan lainnya mengingat sekarang adalah bulan suci Ramadan," ucap dia.
Kendati demikian, pihaknya mendukung penuh upaya Kapolri untuk terlibat langsung serta mengusut tuntas kelangkaan dan stabilitas harga minyak goreng curah dan kemasan di pasaran.
"Kami mendukung upaya Kapolri untuk melakukan pengawasan yang ketat dari hulu sampai hilir, baik itu dari produsen, stok minyak sampai ke jalur pendistribusian," jelas dia.
"Dan menghukum keras bagi keterlibatan mafia atau pelanggar ketersediaan minyak yang dapat menyengsarakan masyarakat luas," tambahnya.
Pihaknya, kata dia, mewakili dari seluruh pedagang pasar berharap persoalan tersebut mendapat sentuhan maksimal mengingat minyak goreng menjadi salah satu komoditas penting untuk masyarakat dan tidak menjadi konflik berkepanjangan.