Apresiasi Program Petani Milenial, Rektor IPB Arif Satria: Kekuatan Bangsa Terletak pada Pangan

Dalam kesempatan ini dilakukan wisuda 1.249 petani milenial di Jawa Barat yabg telah lulus dalam pelatihan setahun terakhir.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Umar Widodo
Istimewa
Rektor IPB Arif Satria  (kanan) dalam kegiatan Inagurasi Petani Milenial di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis (24/3/2022). 

"Oleh karena itu kami mengapresiasi gerakan Petani Milenial ini karena seperti kata pak Gubernur Ridwan, pangan adalah hidup mati suatu bangsa," tuturnya.

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini menambahkan rata-rata usia petani di Indonesia saat ini swkitar 47-48 tahun.

"10 tahun ke depan mereka berusia 57-58 tahun. Siapa yang menggantikan mereka?
Anak-anak sekarang saya yakin tidak mau jadi buruh tani. Kita akan kekurangan petani di desa. Ini akan menjadi tantangan bagi kita," tambah Arif.

Untuk mengatasi persoalan ini, IPB berusaha menciptakan orang-orang yang memahami teknologi dan memiliki jiwa enterpreneurship.

"Setiap tahun IPB melakukan survei kepada mahasiswa baru. Hasilnya 32 % mahasiswa baru ingin bergerak di pengusaha bidang agribisnis," ujar Arif.

Terkait hal ini, IPB menciptakan program secara sistematis untuk mencetak para petani milenial melalui bussinness planning, bussiness mentoring, bussiness incubation, CEO School dan One Village One CEO.

"Kita ciptakan program-program untuk mencegak pengusaha-pengusa baru di bidang agribisnis," ungkap Arif.

Tahun lalu program One Village One CEO dikembangkan di 53 desa. Sekarang program ini sudah ada di 300 desa di Jawa Barat dan daerah lainnya.

"Dua minggu lalu, saya bersama pak Gubernur melakukan ekspor kopi dari Garut. Itu merupakan hasil karya petani-petani milenial di Garut yang merupakan hasil kerja sama dengan IPB," imnuhnya.

Saat ini IPB tidak hanya fokus pada One Village One CEO tetapi juga One Village One Exporter karena bisnis petani-petani milenial tidak hanya menggarap pasar dalam negeri tetapi juga pasar dunia.

"Kata pak Gubernur bisnis petani milenial harus mendunia," kata Arif.

Inaugurasi Petani Milenial ini, lanjutnya, merupakan  momen yang sangat bagus sekali sebagai ikhtiar mengatasi krisia pangan.

"Selamat kepada para petani milenial. Ini adalah upaya kita mengahadapi tantangan ketahanan pangan, Covid-19 dan revolusi industri 4.0," pungkas Arif.

Sumber: Tribun depok
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved