PODCAST UI

UI Kejar Terget Masuk Jajaran Kampus Elit Dunia

Dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, UI diprediksi masuk dalam 100 universitas top terbaik dunia. 

Penulis: Alex Suban | Editor: murtopo

Wanita yang juga menjalani profesi sebagai Dosen di Fakultas Kedokteran Gigi UI ini menambahkan, dalam satu tahun, UI rata-rata bisa menghasilkan 4000 hasi riset dalam bentuk publikasi ilmiah, karya tulis popular, maupun diseminasi dalam bentuk konferensi atau seminar.  

“Dan yang bisa diukur secara kekayaan intelektual itu di atas 1000 dari 4000-an riset yang dilakukan. Itu rata-rata dalam setahun. Nah itu yang harus disiapkan sekarang yakni memperkenalkan riset dan temuan UI pada level yang lebih luas. Jadi tidak di lokal saja tetapi di skala dunia,” harap Nurtami. 

Lebih lanjut, kata Nurtami, sejak lima tahun terakhir, hasil-hasil paten dari UI lebih banyak berasal dari produk Kesehatan dan Elektronik (engineering) yang dihasilkan dari kerja kolaborasi antara pemerintah dan industri.

“Misalnya penugasan dari pemerintah itukan Vaksin Merah Putih, kemudian laprop merah putih. Nah itu diharapkan kemudian hari kita bisa menghasilkan,” sambungnya. 

Pada tahun 2019, UI menjadi salah satu univesitas di Indonesia yang mendapat penugasan dari Pemerintah untuk mengembangkan kendaraan listrik.

Adapun kendaraan listrik tersebut diprioritaskan untuk difungsikan sebagai kendaraan umum atau massal. 

“UI ini dapat tugas juga sebagian yang ibaratnya kendaraan listrik ukuran besar, yakni bus listik. Untuk kendaraan umum massal. Nah ini akan dirilis dalam waktu dekat. Mungkin setengah bulan ke depan. Karena tahun ini kita punya perhelatan dunia, G20. Jadi ini yang akan kita persembahan dari Pemerintah Indonesia, bus listik UI siap diluncurkan pada acara G20,” ungkap Nurtami. 

Selanjutnya, saat ini, UI sedang mengembangkan alat floked swab tes dan kit antigen yang nantinya akan dipasarkan ke masyarakat.

Dengan ini, harapannya, Pemerintah tak perlu lagi melakukan import alat tes untuk Covid-19 maupun pelacakan kontak erat pasien. 

“Kami juga mengerjakan kit antigen yang kemudian supaya bisa dipasarkan ke masyarakat. Kemudian juga reagen PCR yang harus beli import sekarang dalam pengerjaan untuk bisa diproduksi dalam negeri,” ujar Nurtami. 

Selain dalam bentuk produk nyata, UI juga menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan dunia Kesehatan seperti pembangunan Rumah Sakit UI yang ada saat Pandemi Covid-19 digunakan sebagai ruang rawat inap pasien. 

“Kami saling bahu membahu menyiapkan seluruh unit di UI dari mulai dari mulai screening, RS UI untuk perawatan, klinik satelit juga untuk screening. Kemudian juga para peneliti itu mencurahkan keilmuannya di dalam pelayanan di laboratorium untuk hasil tes swab antigen maupun PCR,” tukasnya. (m29)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved