Podcast UI
Sambut Indonesia Sebagai Presidensi G20, UI akan Rilis Bus Listrik dalam Waktu Dekat
bus listrik ini akan menjadi persembahan dari Pemeritah Indonesia saat Presidensi G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada Oktober-November 2022.
Penulis: Alex Suban | Editor: Umar Widodo
Laporan TribunnewsDepok.com, Muhamad Fajar Riyandanu
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK – Universitas Indonesia (UI) rencananya akan merilis bus listrik dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan oleh Nurtami, Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi pada Jumat (25/2/2022) kemarin.
“UI ini dapat tugas juga sebagian yang ibaratnya kendaraan listrik ukuran besar, yakni bus listik. Iya untuk kendaraan umum massal. Nah launchingnya bocorannya nih, dalam waktu dekat. Mungkin setengah bulan ke depan,” kata Nurtami saat ditemui di Integrated Laboratory Research, siang.
Lebih lanjut, kata Nurtami, bus listrik ini akan menjadi persembahan dari Pemeritah Indonesia saat Presidensi G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada Oktober-November 2022.
“Tahun ini kita punya perhelatan dunia, G20. Jadi ini (bus listrik) yang akan kita berikan kepada persembahan dari Pemerintah Indonesia, bus listik UI siap diluncurkan pada presidensi G20,” sambungnya.
Adapun pengerjaan bus listrik tersebut dikerjakan secara bersama dengan sejumlah universitas di Indonesia yang dirasa siap untuk bisa membangun kemandirian dari sisi kendaraan listik.
“Kalau bicara tentang kendaraan listrik, jadi sebetulnya pemerintah itu sudah dari tahun 2019 memberikan penugasan kepada beberapa universitas di Indonesia,” ujar Nurtami.
Selanjutnya, sejak lima tahun terakhir, hasil-hasil paten dari UI lebih banyak berasal dari produk Kesehatan dan Elektronik (engineering) yang dihasilkan dari kerja kolaborasi antara pemerintah dan industri.
“Misalnya penugasan dari pemerintah itukan vaksin merah putih, kemudian laptop merah putih. Nah itu diharapkan kemudian hari kita bisa menghasilkan,” sambungnya.
Selanjutnya, saat ini, UI sedang mengembangkan alat floked swab tes dan kit antigen yang nantinya akan dipasarkan ke masyarakat.
Dengan ini, harapannya, Pemerintah tak perlu lagi melakukan import alat tes untuk Covid-19 maupun pelacakan kontak erat pasien.
“Kami juga mengerjakan kit antigen yang kemudian supaya bisa dipasarkan ke masyarakat. Kemudian juga reagen PCR yang harus beli import sekarang dalam pengerjaan untuk bisa diproduksi dalam negeri,” ujar Nurtami.
Selain dalam bentuk produk nyata, UI juga menyediakan pelayanan yang berkaitan dengan dunia Kesehatan seperti pembangunan Rumah Sakit UI yang ada saat Pandemi Covid-19 digunakan sebagai ruang rawat inap pasien.
“Kami saling bahu membahu menyiapkan seluruh unit di UI dari mulai dari mulai screening, RS UI untuk perawatan, klinik satelit juga untuk screening. Kemudian juga para peneliti itu mencurahkan keilmuannya di dalam pelayanan di laboratorium untuk hasil tes swab antigen maupun PCR,” tukasnya. (m29).