Harga Daging Sapi Naik, Ini Siasat Pelaku Usaha Kuliner di Parung Bogor
Untuk menyiasati kenaikan harga daging sapi, wanita asal Sumatra Barat, ini mengaku mengurangi volume pembelian
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Umar Widodo
Laporan Wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PARUNG - Melonjaknya harga daging sapi dalam beberapa pekan terakhir membuat para pelaku usaha kuliner di Parung, Kabupaten Bogor kesulitan.
Mereka dalam kondisi dilema antara menaikkan harga atau mengurangi keuntungan.
Elly (50), pemilik Rumah Makan Nasi Padang Cahaya Rio di Pasar Parung, Bogor mengatakan pihaknya belum menaikkan harga karena takut kehilangan pelanggan.
"Harga belum naik sih. Kasihan juga kalau naik. Apalagi situasi susah saat begini," kata Elly, Minggu (27/2/2022).
Dengan tetap mempertahankan harga, Elly rela mengurangi margin keuntungan yang didapatnya.
"Kita kurangi margin keuntungan saja. Harga tetap yaitu Rp 15.000 per porsi untuk menu rendang," paparnya.
Untuk menyiasati kenaikan harga daging sapi, wanita asal Sumatra Barat, ini mengaku mengurangi volume pembelian.

"Kita kurangi jumlah pembelian. Kalau biasanya beli 3 kg buat rendang, sekarang 2 kg saja," tutur Elly.
Sementara Rizal, pengelola warung masakan Padang di Jalan Raya Parung, mengaku menaikkan harga menu rendang untuk menyiasati kenaikan harga daging sapi.
"Kita naikkan harga Rp 1.000. Sebelumnya harga menu Rendang Rp 16.000 per porsi, sekarang jadi Rp 17.000 per porsi," tuturnya.
Menurut dia, kenaikan harga ini terpaksa dilakukan karena harga daging sapi melambung.
"Sekarang kita beli Rp 140.000 per kg di pasar. Naiknya cukup tinggi dari Rp 120.000 per kg," ucapnya.
Terkait wacana pemogokan yang dilakukan para pedaging sapi, Rizal mengaku sudah mengantisipasinya.
"Kami sudah antisipasi dengan menyiapkan stok untuk dua sampai tiga hari ke depan," paparnya.
Dia berharap harga daging sapi kembali normal agar tidak merugikan pedagang.
"Kalau harga naik, kita yang repot. Kita naikkan harga makanan, takut tidak laku. Tetapi kalau tidak naik, kita yang rugi. Jadi kalau bisa stabil saja," pungkas Rizal.