Rekonstruksi Pembunuhan di TPU Kober Ungkap Fakta Baru, Eksekutor dan Otak Pembunuhan Pantau Korban

MYL yang sebelumnya sudah memiliki gunting dari Lelih kemudian mengeluarkan benda itu dari kantong celana sebelah kanan.

Ia menusukkan gunting ke perut korban, sementara Lelih kembali ke mobilnya.

Baca juga: Tercebur Sumur Sedalam 20 Meter di Cijantung, Bocah Laki-laki Berusia 6 Tahun Tewas

Baca juga: Kolaborasi Polda Metro Jaya, Pemprov DKI Gelar Uji Emisi di 24 Ruas Jalan Ibu Kota, Catat Lokasinya

Dalam rekonstruksi tersebut, gunting yang digunakan tersangka tidak ditampilkan.

Sama halnya ketika jumpa pers pengungkapan kasus di Polres Metro Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Setelah MYL melakukan penusukan, ia kemudian membawa motor korban.

Sementara DR masih berada di samping korban. Namun, fakta kedua terungkap bahwa Fiky ternyata belum tewas.

Korban bahkan sempat melawan hingga pada akhirnya meninggal dunia setelah kembali dicekik oleh DR.

Usai menghabisi korban, DR dan MYL membawa barang-barang milik korban seperti sepeda motor dan handphone.

"Korban itu sempat melakukan perlawanan, pada saat ditinggalkan, tergeletak, dia sempat beberapa kali ingin bangun, bergeser untuk menyalamatkan diri," kata Ridwan.

Baca juga: Sodikin tak Kaget Otak Pelaku Pembunuhan VF di TPU Chober Adalah Perempuan

Korban tewas tergeletak di jalan setapak TPU Kober. Tiga saksi kemudian dihadirkan untuk reka ulang saat melihat mayat korban.

Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, rekonstruksi dimulai sejak pukul 10.30 WIB hingga pukul 11.45 WIB.

Tiga tersangka antara lain DR (22), MYL (18), dan Lelih Mawali (38) serta tiga saksi dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut.

DR dan MYL merupakan eksekutor pembunuhan, sedangkan Leli adalah otak atau dalang pembunuhan.

Para tersangka mengenakan baju tahanan berkelir oranye dan dikalungi papan bertuliskan "Tersangka".