Metropolitan

Harga Daging Melambung Tinggi Jelang Ramadan, Ini Tanggapan IKAPPI

Harga Daging Melambung Tinggi Jelang Ramadan, Ini Tanggapan IKAPPI. Berikut selengkapnya

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Ace (48) pedagang daging sapi di Pasar Agung, Kota Depok pada Kamis (23/12/2021) 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Reynaldi Sarijowan buka suara terkait kenaikan harga daging sapi belakangan ini.

Menurutnya, kenaikan harga tersebut paling tinggi kisaran Rp10.000 sampai Rp15.000 per kilogram.

"Tetapi rata-rata kenaikannya mencapai Rp10.000 sampai Rp15.000 itu tertingginya," ucap Reynaldi saat dihubungi Wartakotalive.com, Selasa (22/2/2022).

Pihaknya, kata dia, sudah menerima laporan soal sejumlah pedagang daging yang berencana melakukan aksi mogok dagang.

Namun, aksi mogok seperti ini tidak hanya terjadi tahun ini, tahun lalu pedagang juga pernah mogok berjualan.

"Kami memang mendapati laporan di beberapa titik akan melakukan mogok dagang daging. Mogok dagang daging ini tidak hanya terjadi tahun ini tahun lalu juga pedagang mogok berjualan," jelas dia.

Kendati demikian, Reynaldi juga mengatakan bahwa persoalan komoditas belakangan ini penting untuk diselesaikan dari hulu ke hilir.

"Persoalan komoditas pangan ini termasuk daging, kedelai dan minyak goreng penting untuk diselesaikan, baik dari hulu sampai ke hilir," paparnya.

"Kita menghadapi permintaan yang cukup tinggi ke depan menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri pemerintah serta stakeholder perlu duduk bersama menyelesaikan segala persoalan," jelas dia.

Baca juga: Pasien Covid-19 di RSUD Depok Menurun, Puluhan Nakes Terpapar Covid-19

Baca juga: Harga Daging Kian Mahal, Pedagang Daging Ancam Mogok Jualan

Ia berharap dengan adanya persoalan seperti ini, pemerintah perlu memiliki roadmap yang jelas soal pangan di dalam negeri.

"Kemudian tata niaga pangan kita ini perlu di perbaiki dan pemerintah perlu memiliki roadmap yang jelas mengenai pangan di dalam negeri," tutupnya.

Sebelumnya diketahui, menjelang memasuki bulan Ramadan, pedagang daging sapi di Pasar Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat mengeluhkan kenaikan harga daging sapi yang dinilai kurang wajar.

Hamid salah seorang pedagang daging sapi mengaku kenaikan harga daging sapi terjadi secara bertahap sejak dua bulan belakangan.

"Sudah hampir dua bulan ini, harganya naik, awalnya Rp.120 ribu sampai Rp.125 ribu perkilo, sekarang sudah Rp.140 ribu perkilogramnya," kata Hamid saat ditemui, Senin (21/2/2022).

Hamid melanjutkan, kemungkinan sampai lebaran Iduk Fitri 2022 nanti harga daging sapi akan terus melonjak.

Hal itu ia katanya, berkaca pada puasa tahun lalu yang terjadi kenaikan harga menjadi Rp.150.000 sampai Rp.160.000 perkilogram.

Saat ini kata dia para pembeli mengeluhkan kenaikan daging setiap harinya.

Atas hal itu Hamid mengaku tidak bisa berbuat banyak.

"Ya, kami juga pedagang harga segitu sangat susah ngejualnya, biasanya pembeli dapat harga sekian, kok sekarang segini, pasti malas belinya," ucap dia.

Akibat kenaikan harga, Hamid merasakan sepi pembeli dan sehari ia hanya bisa menjual sekira 20 kilogram saja.

Padahal sebelumnya ia bisa menghabiskan sekitar 40 Kg sampai 50 Kg perhari.

"Rumah makan yang kami kirimin juga ngeluh kenaikan harga, mereka bingung harus jual berapa perporsi kalau harga dagingnya naik," jelasnya.

Ia berharap kepada pemerintah bisa menekan angka daging sapi supaya harga jualnya tidak memberatkan dan membebani warga.

Masyarakat pastinya membutuhkan daging sapi ketika lebaran nanti dan agar semua bisa makan daging maka pemerintah harus gerak cepat.

"Ya kalau enggak bisa mengendalikan harga, kami tetap jual harga tertinggi, meski kami merasakan sedih menjual dengan harga mahal," terang Hamid.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved