Komunitas Sekolah Rakyat Bekasi Ajari 15 Anak Belajar Membuat Kreativitas Baju Tie Dye
Tidak hanya orang dewasa yang aktivitasnya terbatas, anak-anak bahkan tak bisa belajar tatap muka di sekolah dan mengharuskan belajar secara daring
Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti
TRIBUNNEWSDEPOK.COM BEKASI - Pandemi Covid-19 mengharuskan semua orang beraktivitas di rumah guna mencegah penyebaran dan penularan virus corona.
Tidak hanya orang dewasa yang aktivitasnya terbatas, anak-anak bahkan tak bisa belajar tatap muka di sekolah dan mengharuskan belajar secara daring.
Berangkat dari hal tersebut, Komunitas Sekolah Rakyat Bekasi hadir untuk memberikan ruang kepada anak-anak kawasan Teluk Buyung, Bekasi Utara untuk belajar bersama di sekitar rumah mereka dan menyatu dengan alam.
Dengan lahan yang tidak begitu besar, sebanyak 15 orang anak ikut belajar membuat kreativitas baju tie dye.
Relawan Komunitas Sekolah Rakyat Bekasi (SRB) Tari mengatakan bahwa komunitas ini didirikan sejak Oktober 2021.
"Iya, dirikan pas lagi pandemi Covid-19. Daripada melihat anak-anak bermain gadget, lebih baik mengisi waktu luangnya untuk belajar bersama di SRB ini," ucap Tari saat ditemui Wartakotalive.com, di Kawasan Teluk Buyung, Bekasi Utara, Sabtu (19/2/2022).
Adapun kegiatan belajar non formal ini diadakan setiap seminggu sekali, setiap hari Sabtu pukul 16.00 WIB.

"Biasanya nanti dilanjutkan lagi selesai magrib, nanti setelah ini kita semua bisa bermain games. Pokoknya hal-hal yang tidak bisa didapatkan di sekolahnya apalagi saat pandemi sekarang ini," jelasnya.
Untuk relawan yang berpartisipasi dalam komunitas ini, kata Tari, berasal dari berbagai elemen masyarakat.
"Iya kami ini terdiri dari pekerja, wirausaha, dan juga pelajar. Sekadar informasi juga ya, rata-rata komunitas itu kan dari pekerja atau mahasiswa. Kami di sini bahkan masih ada yang pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)," papar dia.
Selain membuat kreativitas baju tie dye, Tari bersama relawan lainnya juga mengajarkan anak-anak untuk mengetahui bagaimana cara memilah sampah organik dan non organik, menyaring air keruh menjadi jernih, edukasi reptil, dan lain-lain.
"Kita juga berkolaborasi dengan organisasi ya, misalnya organisasi Reptil Bekasi jadi anak-anak bisa belajar dunia reptil, terus komunitas kafita juga yang bergerak di dunia pendidikan dan sosial," tambah Tari.
Jumlah anak-anak yang terdaftar di Komunitas Sekolah Rakyat Bekasi sekiranya ada 25 anak. Namun, untuk setiap kegiatannya jumlahnya sangat dinamis.
Tekan Impor LPG, PLN Dorong Penggunaan Kompor Listrik dengan Program Promo Tambah Daya |
![]() |
---|
Javier Roca: Persik Takluk dari Persija, Ini Tanggung Jawab Saya |
![]() |
---|
Novri Setiawan Bersyukur Bisa Bawa Persija Meraih Kemenangan Setelah Sembuh dari Covid-19 |
![]() |
---|
Ferdiansyah: Kemenangan Ini Kami Persembahkan Untuk Pecinta Persija |
![]() |
---|
Hasil Putusan PTUN Warga Mampang Menang, Anies Baswedan Harus Keruk Kali Mampang |
![]() |
---|