Berita Depok
Dinas Pendidikan Minta Kemenristekdikti Tambah Kuota Guru PPPK dan Guru Penggerak di Kota Depok
Dinas Pendidikan Kota Depok Minta Kemenristekdikti Tambah Kuota Guru PPPK dan Guru Penggerak di Kota Depok
Penulis: Alex Suban | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Wijayanto, berharap kuota guru non ASN atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kota Depok diperbanyak.
Hal tersebut disampaikannya kepada Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti saat melakukan kunjungan ke Kota Depok pada Jumat (28/1/2022) kemarin.
"PPPK atau guru non ASN itu kemarin kuota kami hanya 170. Kami mengusulkan sampai di angka minimum 700 guru PPPK kuotanya," kata Wijayanto.
Pada kesempatan tersebut, Wijayanto mempersoalkan pihak Kemeristekdikti yang mengembalikan kuota banyak dan tidaknya jatah PPPK ke kondisi keuangan daerah masing-masing.
"Kuotanya (PPPK) dikit karena tergantung kekuatan anggaran. Saya minta tambahin dong kuotanya dan syaratnya jangan susah-susah yang penting guru yang layak bisa naik," tukas Wijayanto.
Baca juga: Rayakan Secara Sederhana, Kelenteng Bio Kwan Tee Koen Karawang Hanya Gelar Ibadah Selama Imlek
Baca juga: Tak Hanya Tewaskan Tiga Warga, Kebakaran di Tebet Sebabkan Puluhan Orang Kehilangan Tempat Tinggal
Selain guru PPPK, Wijayanto juga berharap Kemenristekdikti bisa menambah kuota guru penggerak di Kota Depok.
Hingga saat ini, ujar Wijayanto, ada 1005 orang yang mendaftar untuk menjadi guru penggerak dengan pembagian diantaranya PAUD 45 orang, SD 300 orang, dan SMP 550 orang.
"Terkait guru penggerak di eluruh Indonesia ditargetkan 8000 guru penggerak kami minta kuota 500 guru penggerak untuk Depok. Kami sudah dapat 1000 yang daftar dan masih dibuka sampai tanggal 15 Februari," tukas Wijayanto.