Virus Corona
Kasus Covid-19 Varian Omicron di Tangsel Bertambah, 16 Kasus Diketahui Merupakan Transmisi Lokal
Kasus Covid-19 Varian Omicron di Tangsel Bertambah, 16 Kasus Diketahui Merupakan Transmisi Lokal. Berikut selengkapnya
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TANGERANG SELATAN - Kasus covid-19 varian omicron di wilayah Kota tangerang Selatan (Tangsel) terus bertambah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendalin Mahdaniar, memastikan bahwa sampai Selasa (25/1/2022) tercatat ada 16 warga Tangerang Selatan yang terpapar Covid-19 varian Omicron.
"Iya, ada 16 orang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, di Tangsel," jawab Allin melalui pesan singkatnya kepada Wartakotalive.com, Ciputat, Kota Tangsel, Selasa (25/1/2022).
Allin menuturkan kepastian ke 16 nya terpapar Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
Menurut Allin semua yang terpapar varian Omicron itu terjadi melalui transmisi lokal.
Artinya kata dia tidak ada satupun dari mereka yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
"Dari transmisi lokal ya, penularannya," ungkapnya.
Sementara dengan adanya pelonjakan kasus positif covid-19, Allin mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menyikapinya.
Sebab, sekalipun kasus varian Omiron memiliki tingkat penularan dan penyebaran yang lebih tinggi dibanding varian delta, namun ancaman tingkat kematiannya tidak terlalu tinggi.
Baca juga: Jajaran Laptop Gaming MSI dengan Prosesor Intel Generasi ke-12 Hadir di Indonesia
Baca juga: Selain Dicabuli, Remaja Putri di Ciputat Juga Diperas Oleh Pelaku, Video Asusila Diancam Disebar
Baca juga: Bertambah 4 Orang, Sebanyak 21 Pegawai PN Depok Positif Covid-19.
Namun ia meminta masyarakat tetap tenang dan tak panik, serta tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) covid-19 secara ketat.
"Jadi Omicron ini penyebarannya memang cepat. Jadi kasusnya pasti akan tiba-tiba naik dan angkanya tinggi. Ini bukan sesuatu yang perlu bikin kita panik dan dipertanyakan. Kita semua harus konsisten prokes. Juga vaksinasi. Untuk lansia secara teori kekebalan hanya 70 persen kalau vaksin belum lengkap dan belum diikuti booster. Jadi kita ikhtiar terus, dan tetap berjalan untuk vaksinasinya," katanya.