Kisah Inspiratif
Setia dengan Buaya Piaraannya, Warsidi Rela Gadai Motor hingga Kerja Jadi Kuli Demi Hidupi Keluarga
Setia dengan Buaya Piaraannya, Warsidi Rela Gadai Motor hingga Kerja Jadi Kuli Demi Hidupi Keluarga. Berikut Kisahnya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Setia dengan buaya piaraannya, Warsidi seorang pegawai Taman Buaya Indonesia Jaya, Bekasi mengaku rela membanting tulang untuk menghidupi keluarganya.
Bukan tanpa sebab, walau tercatat sebagai pekerja Taman Buaya Indonesia Jaya, pria berusia 48 tahun itu hanya memiliki upah di bawah UMR, bahkan hanya Rp 400.000 dalam seminggu.
Memiliki keluarga kecil dengan dua orang anak, Warsidi mengaku dirinya tak mampu jika hanya mengandalkan upah untuk menghidupi keluarganya.
Sempat berpikir untuk mencari pekerjaan lain, namun Warsidi mengaku tak punya keahlian lain, dan dirinya masih menjaga penuh amanat alm.pemilik pertama Taman Buaya Indonesia Jaya untuk menjaga buaya-buayanya.
Pria berkumis ini bahkan telah setia bekerja sejak usia 14 tahun hingga kepengurusan taman buaya beralih ke generasi ketiga.
"Kadang-kadang saya harus nguli keluar, kerja apakah yang penting halal. Biasanya sore saya nguli setelah kerja. Tapi biasanya ada saja rejeki untuk anak," ucapnya dengan wajah sedih saat ditemui Warta Kota, Selasa (11/1/2022) kemarin.

Baca juga: Selama 31 Tahun Warsidi Mengurus Buaya dari Mau Kawin Sampai Mati Dihinggapi Lalat, Gajinya Miris
Bahkan saat masa pandemi tengah meninggi, dan wisata tempatnya bekerja ditutup, Warsidi sampai menggadaikan motornya demi mendapat uang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Langkah itu terpaksa ia lakukan karena gajinya yang sempat dipotong.
Angsuran yang lebih dari setahun pun tak ia hiraukan asal keluarga bisa makan.
Baca juga: Nyamar Jadi Tamu, Warga Temukan Terapis Telanjang di Reflexy Aura Sawangan, Polisi Periksa Pemilik
Demi menjalankan amanat, dirinya tetap setia bertahan mengurus ratusan buaya.
"Takutnya nanti kalau saya nekad keluar, tidak ada yang bisa mengurus buaya dengan upah yang kecil. Selain itu saya juga takut pertanggungjawaban saya kelak kalau tidak menjaga amanat," terangnya.
Adapun saat ini, tempatnya bekerja memang telah dibuka, namun masih sepi. Ia pun tak ragu mengundang masyarakat yang hendak melihat buaya untuk datang.
Warsidi pun bersyukur jika ada orang yang hendak memberi makan buaya.
"Apapun yang mau diberi untuk makan buaya tetap diterima kok," sambungnya.
Gampang-gampang susah