Universitas Indonesia

Dosen UI Ungkap Nasib Perawat, Sosoknya Dibutuhkan Namun Belum Digaji Layak Saat Ini

Dosen UI Ungkap Nasib Perawat, Sosoknya Dibutuhkan Namun Belum Digaji Layak Saat Ini. Berikut Selengkapnya

Penulis: Alex Suban | Editor: Dwi Rizki
Tribunnewsdepok/Muhamad Fajar Riyandanu
Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Agung Waluyo di Laboratorium Parangtopo UI pada Senin (03/1/2022). 

Menurut pengamatannya, masih banyak perawat yang diupah di bawah Upah Minimun Regional (UMR).

Bahkan ada yang digaji Rp 300.000 per bulan.

Hal ini sebabkan oleh stigma yang menganggap perawat sebagai pembantu dokter.

Sekali lagi, Pandemi Covid-19 di sisi lain mendatangkan peruntungan kepada para perawat.

Profesi ini dianggap sebagai pekerjaan vital.

Hal ini berimbas pada sejumlah rumah sakit yang memberikan upah di atas UMR kepada para perawatnya.

"Kalau di rumah sakit swasta yang baik bisa jauh di atas UMR," jelasnya.

Namun, Agung tak menutup mata.

Ia tak menampik masih ada daerah terpencil yang masih kekurangan layanan kesehatan.

Hal ini dimungkinkan terjadi akibat minimnya anggaran Pemerintah Daerah (Pemda) untuk upah tenaga kesehatan.

Akibat upah minim, tenaga kesehatan dari putera daerah memilih mengadu nasib ke kota besar.

"Memang tidak heran di beberapa survei masih ada daerah yang kekurangan tenaga perawat. Karena mereka keluar kota untuk mencari penghidupan yang layak" terang Agung.

Agung pun menyoroti sistem BPJS yang diperuntukkan bagi perawat.

Menurutnya, BPJS untuk para perawat dihitung secara tim, bukan sebagai individu si perawat itu sendiri.

"Jadi misalnya dibagi tim dengan jumlah 30 orang, itu jadi sangat kecil," ungkapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved