Kriminalitas

Pelaku Pengeroyokan Satu Keluarga Masih Warga Sekitar Cipinang Melayu, Ini Penyebabnya

Ramdoni mengatakan pengeroyokan dan perampokan dialami keluarganya itu berawal saat dia dan adiknya dalam perjalanan pulang menuju rumah pukul 03.00

Editor: murtopo
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Pipih Suherti (48) dan keluarga, yang menjadi korban pengeroyokan kelompok pemuda, mendatangi Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022). 

Para juga menggondol satu unit sepeda motor berikut STNK dan BPKB, empat gitar dengan total nilai jutaan rupiah, TV 24 inch, serta celengan berisikan uang sekitar Rp 3 juta dari rumah Titi.

Pada Senin (3/1/2022) Titi sudah melaporkan kasus pengeroyokan dan perampokan dialami keluarganya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Makasar, Jakarta Timur.

Laporan yang kini ditangani jajaran Unit Reskrim Polsek Makasar diterima dengan sangkaan pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan 365 dengan tentang Pencurian Disertai Kekerasan.

Baca juga: Puluhan Pemuda Serang Satu Keluarga di Cipinang Melayu, Baru Pergi Setelah Seluruh Penghuni Terkapar

Puluhan Pelaku Juga Rampok Rumah Korbannya

Titi Suherti (48) dan keluarganya tidak hanya jadi korban pengeroyokan kelompok pemuda yang menyerang rumahnya pada Sabtu (1/1/2022) sekira pukul 03.00 WIB.

Pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang itu juga merampok harta benda dari rumah Titi di Jalan Sulawesi, RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Titi mengatakan para pelaku merampok harta benda di rumahnya tidak lama usai pengeroyokan terhadap dia, dua anak laki-laki, satu anak dan menantu perempuannya terjadi.

"Setelah Subuh selesai kejadian saya sama anak-anak langsung pergi dari rumah. Tapi pas saya pergi, sekira pukul 07.00 WIB itu pelaku datang," kata Titi di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (5/1/2022)

Para pelaku menggasak satu unit sepeda motor, satu unit TV ukuran 24 inch, empat gitar, dan celengan berisi sekitar Rp 3 juta yang ditinggalkan Titi dan keluarganya menyelamatkan diri.

Kala Titi dan keluarganya pergi pintu rumah memang tidak dalam terkunci karena sebelumnya sudah rusak didobrak paksa pelaku sewaktu melakukan pengeroyokan.

Dia juga tidak sempat memikirkan nasib harta bendanya karena sudah babak belur dipukuli pelaku menggunakan batang sapu dan diseret, hanya keselamatan nyawa yang tepikir di benak.

"Saya menyelamatkan diri karena takut dipukul lagi. Saya sama anak semua langsung ngungsi ke rumah anak di Cipinang Lontar (Kecamatan Jatinegara). Habis itu ke Bogor," ujarnya.

Titi menuturkan memilih pindah dari rumah anaknya di kawasan Cipinang Lontar ke Bogor lantaran takut para pelaku yang masih warga Jakarta Timur memburu mereka.

Terlebih para pelaku sempat mengancam tidak bakal berhenti melakukan penganiayaan hingga satu anggota keluarga Titi tewas, hal ini membuat Titi trauma berat.

"Makannya saya baru berani bikin laporan ke Polsek Makasar hari Senin (3/1/2022) malam kemarin. Karena masih trauma, saya menenangkan diri dulu sebelum lapor ke polisi," tuturnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved