Terungkap, Pria Disabilitas yang Dipukul di Depok Punya Ikatan Saudara dengan Kekasih Pelaku
Perkara penganiayaan itu diselesaikan secara kekeluargaan. Rencananya, Polsek Sukmajaya akan mengundang kedua pihak untuk melakukan mediasi.
Penulis: Alex Suban | Editor: Umar Widodo
Laporan Tribun News Depok, Muhamad Fajar Riyandanu
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Polsek Sukmajaya telah memeriksa pelaku pemukulan pria disabilitas berinisial S (45) di Jalan Bahagia Raya, Sukmajaya, Kota Depok pada Jumat (31/12/2021), lalu.
Dari pemeriksaan polisi, diketahui pelaku emosi setelah payudara kekasihnya tersenggol oleh tangan S.
"Korban nadah minta uang ke si perempuan terus nyenggol payudaranya," kata Kanit Reskrim Polsek Sukmajaya, Harun Rosyid saat dihubungi pada Selasa (4/1/2022), sore.
Harun menambahkan, perkara penganiayaan itu diselesaikan secara kekeluargaan. Rencananya, Polsek Sukmajaya akan mengundang kedua pihak untuk melakukan mediasi.
"Ternyata bapaknya si cewek sama bapaknya korban itu nyambung. Masih ada kaitan saudara," sambung Harun.
Sebelumnya diberitakan oleh tribunnewsdepok.com pada Senin (3/1/2022) kemarin, seorang pria disabilitas berinisial S (45) menjadi korban penganiayaan di Jalan Bahagia Raya, Sukmajaya, Depok pada Jumat (31/12/2021).

Peristiwa yang terekam CCTV ini diunggah oleh akun media sosial instagram @infodepok_id, dua hari lalu.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria dengan stelan serba hitam mendorong korban disabilitas hingga tersungkur ke aspal.
Dari keterangan saksi bernama Nendi, korban dipukul dibagian wajah hingga terpental dan tersungkur di depan sebuah salon kecantikan.
Akibat penganiayaan tersebut, ujar Nendi, korban mengalami luka lecet di kaki dan sikut akibat gesekan dengan aspal. Korban juga mengalami memar di wajah.
"Korban dipukul dengan tangan kosong,"kata Nendi di lokasi kejadian pada Senin (3/1/2021).
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang makaroni ini menambahkan, peristiwa penganiayaan terjadi sekira pukul 12.30 WIB.
Menurut Nendi, pelaku bersama teman wanitanya berhenti untuk membeli makaroni di tokonya. Mereka memesan makaroni dari dalam mobil tanpa keluar.
Saat itu, korban datang dan meminta uang kepada teman wanita pelaku.