Proyek Kereta Cepat Monorel di Kota Depok akan Dimulai Tahun Depan, Ada Subsidi untuk Penumpang

Laporan Tribun News Depok, Muhamad Fajar Riyandanu

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Pemerintah Kota Depok menyebut pembangunan Kereta Cepat Monorel akan dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang.

Hal tersebut dikatakan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris pada Selasa (28/12/2021).

Ia menyebut, pembangunan Kereta Cepat Monorel di Kota Depok telah melalui kajian dari sejumlah pakar dan akademisi.

"Dari akademisi UI, dari pakar transportasi dari kepolisian, pakar lalu lintas dan kajian dari Dinas Perhubungan Kota Depok," kata Idris saat ditemui di Kantor Balai Kota.

Baca juga: KAI Commuter Uji Coba Aplikasi Peduli Lindungi di 11 Stasiun Kereta Termasuk Stasiun Depok

Idris menambahkan, Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (BPTJ) sudah menyetujui pembangunan Kereta Cepat Monorel.

Rencana ini tinggal menunggu persetujuan dan pengesahan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

"Tinggal menunggun persetujuan dan pengesahan dari Pak Menteri," sambung Idris.

Idris pun mengklaim sudah banyak calon kontraktor yang sudah mendaftar lelang.

Rencanaya, proses lelang akan dilakukan pada tahun 2022.

Baca juga: Jumlah Pengguna KRL Terus Bertambah, Masyarakat Diimbau Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

"Itu kalau sudah ada pengesahannya ya. Karena nanti yang melakukan itu pihak ketiga dengan kontrak kerja 20 sampai 30 tahun," jelasnya.

Apabila proyek Kereta Cepat Monorel di Kota Depok sudah memperoleh persetujuan dari Pemerintah.

Hal selanjutnya yang harus digodok adalah menyediakan subsidi kepada calon penumpang.

"Memang harus ada subsidi pemerintah, yang perlu dianggarkan nanti adalah subisidi untuk masyarakat. Sebab naik transportasi Monorel ini mahal kayak di Malaysia dan Singapura," ujar Idris.

Lebih lanjut, jika proyek monorel disetujui oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan menganggarkan dana subsisi kereta monorel.

"Bisa kami anggarkan di perubahan tahun ini kalau (pengesahan) terjadi," pungkas Idris. (M29).