Kabar Artis

Nova Eliza Tegaskan Peranan Individu Bisa Hapuskan Kekerasan dan Pelecehan Seksual

wanita 41 tahun itu merasa untuk menghilangkan kekerasan terhadap wanita, semua orang tidak bisa berharap kepada instansi. 

Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo
Bintang film Nova Eliza geram mendengar dua kasus pelecehan seksual yang terkuak ke publik.  

Laporan Wartawan WARTAKOTALIVE.COM, ARIE PUJI WALUYO 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Selama lima tahun belakangan ini, bintang film dan sinetron Nova Eliza fokus menyuarakan tentang kekerasan terhadap wanita. 

Bahkan, selain menjadi artis, Nova Eliza juga aktif menjadi aktivis wanita sampai membuat sebuah yayasan, guna memajukan Perempuan Indonesia dan bersuara terhadap ketidak adilan. 

Selain membesarkan yayasannya, Nova Eliza turut serta melakukan audiensi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan, untuk menghilangkan kekerasan terhadap wanita. 

"Jadi sebenarnya dari 2016 kita sudah berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan instansi lain, guna menyuarakan untuk dihilangkannya kekerasan terhadap perempuan," kata Nova Eliza ketika ditemui di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (13/12/2021). 

Baca juga: Ingin Pelecehan Hilang, Nova Eliza Berharap Presiden Indonesia Sahkan RUU PKS

Kendati demikian, wanita 41 tahun itu merasa untuk menghilangkan kekerasan terhadap wanita, semua orang tidak bisa berharap kepada instansi. 

"Ini tanggung jawab individu untuk menghentikan kekerasan seksual. Betul mereka punya peranan yang besar ditugaskan menghentikan kekerasan," ucapnya. 

"Tapi teman-teman media juga bertanggung jawab memberikan tayangan yang berpendidikan, itu juga penting, oleh lingkungan juga menentukan aku rasa," sambungnya. 

Selain itu, peranan penting juga ada dalam penegak hukum. Nova menilai sistem laporan kepolisian yang menangani adanya aduan terkait kekerasan seksual terhadap wanita, tidak bisa berjalan dengan lancar. 

Baca juga: Nova Eliza Minta Pelaku Rudapaksa Dihukum Seberat Mungkin

"Kita betulin sistemnya dulu kalau ada laporan harus cepat ditindak karena kita nggak tau apa yang terjadi dengan korban. Makanya butuh orang profesional juga, psikolog," jelasnya. 

Wanita kelahiran Banda Aceh, 4 Juni 1980 itu berharap adanya sebuah aplikasi yang bisa memudahkan wanita, untuk membuat aduan kepolisian jika menerima kekerasan seksual. 

Sebab, Nova merasa masih banyak perempuan di luar sana yang malu mengadukan dirinya mengalami kekerasan dan pelecehan seksual. 

Baca juga: Dedi Mulyadi Datangi Rumah Korban Rudapaksa Herry Wirawan di Garut Selatan dan Jadi Orangtua Angkat

"Kan era digital sekarang bisa digunakan media handphone, aku lihat ada beberapa aplikasi misal terjadi pelecehan bisa langsung lapor tapi nggak tau sudah efektif atau nggak," terangnya. 

Jika sebuah sistem pengaduan bisa diterapkan dengan baik, Nova Eliza merasa bisa mengurangi kekerasan dan pelecehan seksual terhadap wanita di Indonesia. 

"Apalagi kalau ada laporan, penegak hukum harus cepat bertindak. Jangan laporannya didiemin doang setelah diketik," ujar Nova Eliza. (Arie Puji Waluyo/ARI).

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved