Berita UI
10 IKM Depok Didorong FIA Universitas Indonesia Masuk Pasar Ekspor Jerman
FIA Universitas Indonesia (UI) mendorong 10 IKM Kota Depok masuk pasar ekspor Jerman. Hal yang disusun adalah unique selling point.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - 10 IKM Depok Didorong FIA Universitas Indonesia Masuk Pasar Ekspor Jerman
Pemerintah Kota Depok menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bersama Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), berupa pendampingan kepada Industri Kecil Menengah (IKM).
Baca juga: Mau Produk Lokal? Klik di UKMJuWAra, Ada 100 Produk UMKM Binaan FEB UI, WhatsApp dan Kemendag
10 Industri Kecil Menengah (IKM) Depok didorong untuk memasuki pasar ekspor dan menjadi pioner ekonomi daerah.
Ketua Klaster Riset Institusi Keuangan Prof. Ferdinand Dehoutman Saragih, menjelaskan, FIA UI melakukan pendampingan berkelanjutan pada IKM yang bergerak di bidang handycraft, fashion, dan kuliner, selama periode November 2021-November 2022.
Baca juga: Tim FMIPA UI Tanam 500 Bibit Bakau di Pantai Muara Beting, Muara Gembong Bekasi
Diharapkan, IKM Depok memiliki daya saing dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu pasar ekspor yang dituju IKM adalah Jerman.
"Pada saat pendampingan, Tim Pengabdi dan para IKM akan bekerja sama untuk mengidentifikasi pasar ekspor yang dituju,” ujar Prof. Ferdinand di kegiatan pendampingan pertama bertemakan Pemetaan Kebutuhan Pendampingan IKM Depok, pada akhir November lalu.
Prof. Ferdinand menekankan bahwa fokus area pendampingan yang tidak hanya terbatas pada aspek pengelolaan keuangan bisnis, namun juga perencanaan dan permodalan bisnis IKM untuk merambah pasar ekspor.
Berdasarkan studi awal, area kebutuhan pendampingan terdiri dari pelaporan dan pengelolaan keuangan, pengemasan produk IKM, permodalan, pengelolaan sumber daya manusia, pemasaran produk, pengelolaan laman produk, dan dukungan memasuki pasar ekspor.
“Setelah melalui acara curah pendapat dan diskusi, secara lebih fokus didapati kebutuhan pendampingan diantaranya perhitungan harga pokok produksi, strategi branding dan pemasaran produk, perencanaan dan pengelolaan keuangan bisnis, dan segmentasi pasar,” kata Prof. Ferdinand.
Ia menjelaskan, beberapa strategi yang akan dilakukan, pertama adalah pendampingan secara berkelompok menyusun model bisnis dari masing-masing IKM.
Adapun aspek yang perlu disusun adalah unique selling point, segmentasi pasar dan perhitungan harga pokok produk.
Baca juga: UI Punya Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Sampah 234 kWh, Manfaatkan Sampah dan Limbah Organik
Kedua, pendampingan secara individual untuk mendeteksi titik stres dari bisnis yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.
Ketiga, pendampingan secara berkelompok, maupun secara individual untuk mencari solusi dan meningkatkan kapasitas pengelolaan bisnis IKM.
Keempat, fasilitas dan pendampingan business pitch dengan investor-investor yang dapat mendorong IKM memasuki pasar ekspor.
Inilah Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Indonesia 2023 dan Kuotanya |
![]() |
---|
Universitas Indonesia dan Pemkab Kendal Kolaborasi, Jadikan Pusat Industri dan Pariwisata |
![]() |
---|
Child Grooming Lagi Tren, Pakar Hukum UI Sebut Hukumannya 20 Tahun Penjara dan Denda Rp 5 Miliar |
![]() |
---|
Farmasi UI dan BRIN Kembangkan Bahan Baku Obat dari Biodiversitas Bahan Alam Indonesia |
![]() |
---|
FMIPA Universitas Indonesia Ciptakan Pendeteksi Longsor Jarak Jauh Berbasis Internet of Things |
![]() |
---|