Mahasiswa UI
Universitas Indonesia Keempat Kalinya Raih Gold Medal iGEM 2021 di Perancis
Universitas Indonesia catat prestasi di ajang International Genetically Engineered Machine Competition (iGEM) 2021 di Perancis. Raih gold medal ke 4.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Universitas Indonesia keempat kalinya raih gold medal iGEM 2021 di Perancis.
Universitas Indonesia (UI) mencatat prestasi di ajang International Genetically Engineered Machine Competition (iGEM) 2021 di Paris, Perancis (4-14 November 2021).
Baca juga: Mahasiswa FTUI Borong Juara di Net Zero Healthy Building GBC IDEAS 2021, Wakil Indonesia di Hongkong
Empat belas mahasiswa UI lintas fakultas yang tergabung dalam tim iGEM UI berhasil mempersembahkan Gold Medal Prizes bagi UI.
Ini merupakan Gold Medal keempat yang UI dapatkan dalam penyelenggaraan iGEM setelah keikusertaannya di ajang tersebut dari tahun 2013.
Baca juga: Usung Empat Program Kerja, BEM UI Fokus Edukasi Hingga Promosi Produk UKM
Tim tersebut terdiri dari sembilan orang mahasiswa Fakultas Kedokteran atau FK UI, yaitu Kevin Tjoa, Fransiskus Mikael C., Angelina Clarissa, William Nathaniel, Benedictus Ansel S., M. Afif Naufal, Firda Izzain B., Violine Martalia, Teshalonica Mellyfera.
Selain itu, tim juga terdiri dari mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/ FMIPA UI, yaitu Samuel Febrian Wijaya, Gert Antonio Tobing, dan Hans Mahadhika, serta Madelstein Melhan (Fakultas Teknik atau FT UI), dan David Su (Fakultas Kedokteran Gigi/FKG UI)
Berjudul Helicostrike
Tahun ini, Tim UI mengangkat proyek berjudul Helicostrike. Helicostrike merupakan proyek yang berfokus untuk merancang E.coli yang dapat menghancurkan biofilm H.pylori dan membunuhnya.
“Kami membuat desain cara kerja dimana bakteri E.coli kami modifikasi dengan metode biologi sintetik sehingga dapat membunuh bakteri H.pylori pada sistem pencernan manusia yang merupakan salah satu faktor penyebab ulkus peptikum, gastritis kronik dan kanker lambung pada saluran pencernaan," kata Kevin Tjoa, Ketua Tim.
"Desain cara kerja ini penting sebagai salah satu upaya menekan risiko resistensi antibiotik terkait pengobatan infeksi H.pylori yang dilakukan secara konvensional,” tambahnya.
Baca juga: Ini Trik dari Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan untuk Siswa yang Ingin Kuliah di UI
Menurut Kevin, proyek ini menjadi sangat penting bagi komunitas di Indonesia, mengingat prevalensi infeksi H.pylori di Indonesia mencapai 22.1 persen.
Diketahui pula bahwa beberapa suku di Indonesia memiliki kerentanan yang tinggi akan infeksi H.pylori, yaitu suku Batak, Bugis dan Papua.
Informasi ini mereka dapatkan dari wawancara dan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh dekan FK UI, Prof. Dr.dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP.
Baca juga: Selama PPKM Level 2, UI Persilakan Warga Berolahraga, Asal Tidak Ngumpul di Satu Titik
Rancang desain ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah lebih patient friendly,
Mahasiswa S3 FIA UI Sebut Tata Kelola Pemerintah Gagal Bila Tak Mampu Selesaikan Persoalan Publik |
![]() |
---|
Cerita Perjalanan Eksistensi Tapol Perempuan G30S - 1956 yang Diungkap Mahasiswa S3 FIB UI |
![]() |
---|
Mahasiswa Universitas Indonesia Temukan Inovasi Pembuatan Plastik dari Limbah Pati Aren dan Tapioka |
![]() |
---|
Aida Harumkan Universitas Indonesia di Turnamen Karate Internasional Wali Kota Surabaya Cup 2022 |
![]() |
---|
Mahasiswa Fasilkom UI Juara Big Data Challange 2022 Setelah Bersaing dengan 7.738 Mahasiswa |
![]() |
---|