Kabar Artis
Ratna Listy Akui Pernah Disantet dan Dipelet Orang Tak Dikenal
Sebelum bertemu dengan Panglima Langit, wanita 48 tahun tersebut memang sudah mendalami ilmu spiritual selama 15 tahun.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Beberapa tahun belakangan ini pedangdut Ratna Listy memilih fokus kepada dunia spiritual ketimbang di industri musik Indonesia.
Ratna Listy sampai membuat sebuah program misteri bersama dengan rekannya, yakni Panglima Langit yang berisi menelusuri tempat angker sampai pengobatan non medis.
"Saya sama Panglima Langit, beliau seorang tabib yang mengobati seseorang yang mengalami gangguan non medis. Kami berpartner membuka pengobatan hampir 4 tahun," kata Ratna Listy ketika ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Sebelum bertemu dengan Panglima Langit, wanita 48 tahun tersebut memang sudah mendalami ilmu spiritual selama 15 tahun.
Baca juga: Dalami Ilmu Spiritual, Ratna Listy Dituduh Jadi Dukun oleh Keluarganya Sendiri
Beragam metode pengobatan medis sudah didalami oleh Ratna. Bahkan, wanita kelahiran Madiun, Jawa Timur, 2 Agustus 1973 itu sampai mengikuti pendidikan dan pelatihan agar bisa mengobati orang lain yang mengalami gangguan non medis.
"Tujuannya bisa mengobati diri sendiri supaya tidak tergantung dengan obat kimia," ucapnya.
"Andaikan nanti pensiun saya di dunia artis, saya bisa bantu orang dengan cara pengobatan spiritual ini yang saya minati. Saya masih belajar," sambungnya.
Ratna bertemu dengan Panglima Langit yang menggunakan metode pengobatan yang simpel dengan membaca doa dari Alquran, tentu ada cerita didalamnya.
Baca juga: Sah! Ashilla Blink Resmi Menikah Dengan Sang Pujaan Hati
Bintang film Pacarku Anak Koruptor itu mengakui, Panglima Langit pernah mengobatinya dari serangan santet dan pelet beberapa tahun lalu.
"Jujur saja saya pernah kena santet dan pelet. Aku tapi gak tau. Berjalannya waktu baru tau. Ternyata tidak sekali saya kena santet," jelasnya.
Ratna menyebut santet yang ia rasakan adalah ketika usaha rumah makannya dikirimi gangguan non medis, yakni tidak bisa dilacak keberadaannya meski beroperasional setiap harinya.
"Nah resto aku tiba tiba sepi. Saat itu cuma satu orang yang beli kadang gak ada omzet. Padahal promosinya bagus di sosmed. Kata orang gak ketemu resto aku pas dicari, padahal buka terus, tapi dibilang tutup," terangnya.
Baca juga: BKN Temukan Indikasi Kecurangan SKD CPNS 2021 di Tilok Mandiri Kabupaten Buol, OKNUM Diproses HUKUM
"Ya aku gak percaya aku mikir rasional merasa pelayanan kurang baik dan makanan tidak enak. Aku gak peduli," sambungnya.
Ratna menyebut bahwa menurut keterangan Panglima Langit, bahwa usaha kulinernya diganggu orang. Sampai akhirnya sang tabib mengobati restonya dan juga pegawainya yang sempat terganggu.
"Aku awam kan, ternyata nyerang usaha dan psikologi aku," ucapnya.