Pembinaan dan Permodalan Jadi Persoalan UMKM Kota Depok Kurang Berkembang

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, Vini Rizki Amelia

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Depok Imaduddin Indrissobir mengatakan, ada beberapa persoalan yang dialami pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Depok.

Pertama, kata Imaduddin adalah faktor pembinaan yang dilakukan kepada para UMKM untuk dapat berkembang baik dari segi pengemasan, penjualan dan pengembangan lainnya.

"Jadi, UMKM ini banyak yang punya potensi besar tapi masalahnya pembinaan yang perlu diintenskan. Sehingga saat mereka mau tumbuh, mereka tahu seperti apa tumbuhnya," kata Imaduddin kepada TribunnewsDepok.com di Kantor PWI Kota Depok, Jalan Melati Raya, Depok Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Ketua HIPMI Kota Depok Sebut Kolaborasi dengan Platform Digital Bisa Jadi Kesempatan UMKM Berkembang

Selain itu, akses pemasaran atau market juga turut menjadi persoalan yang dirangkum HIPMI terhadap persoalan UMKM di Kota Depok.

Imaduddin mengatakan, sudah seharusnya market UMKM dibuka seluas-luasnya sehingga pemasaran tidak hanya bisa berkembang secara nasional namun juga internasional.

"Persoalan ketiga adalah akses pembiayaan. Ini memang sering jadi masalah karena UMKM sering kali terhambat atau terkendala kemampuan untuk menerima akses permodalan dari perbankan atau lembaga-lembaga keuangan lainnya. Nah ini harus didorong untuk meningkatkan UMKM di Depok," tandas Imaduddin.

Baca juga: Bidik 2.000 UMKM, DPD PKS Depok Targetkan Transaksi Capai Rp 2 Miliar di Business Opportunity Expo

Contoh yang dipaparkan Imaduddin adalah produk Sirup Belimbing Wuluh yang merupakan produk dari salah satu UMKM di Kota Depok.

"Sirup Belimbing ini kalau dikemas dan dipasarkan dengan baik bisa menjadi produk unggulan Depok yang enggak kalah dengan produk lainnya. Apalagi di jaman pandemi gini, banyak yang aware sama kesehatan," ujarnya.