Berita Duka

Takziah ke Kediaman Sabam Sirait, Mata Jokowi Berkaca-kaca Mengingat Kenangan

Takziah ke Kediaman Sabam Sirait, Mata Jokowi Berkaca-kaca Mengingat Kenangan. Berikut Selengkapnya

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melayat mendiang Sabam Sirait di rumah duka di Jalan Depsos Nomor 34, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis (30/9/2021) 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PESANGGRAHAN - Kepergian Sabam Sirait meninggalkan duka.

Tak terkecuali bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi pun hadir melayat mendiang Sabam Sirait di rumah duka, Jalan Depsos Nomor 34, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2021) sore.

Pantauan Wartakotalive.com, Jokowi terlihat tiba di rumah duka pada pukul 15.31 WIB dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam.

Sambil berkaca-kaca, presiden langsung masuk ke rumah duka melalui pintu samping yang dijaga ketat oleh petugas keamanan.

Jokowi dan Sabam Sirait diketahui punya hubungan dekat.

Sabam Sirait senantiasa mendukung langkah Jokowi dengan memberikan apresiasi dan pujian terhadap sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Jokowi.

Keduanya juga terlihat akrab dalam beberapa kesempatan pertemuan.

Baca juga: Sabam Sirait Meninggal Dunia, Yasonna: Beliau Bilang Politik Itu Suci, Yang Tak Suci Orang-orangnya

Mantan Wali Kota Solo tersebut tampak keluar sekira pukul 15.47 WIB dan langsung meninggalkan lokasi.

Selain Presiden, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terlihat juga melayat ke rumah duka.

Mereka masuk tak lama setelah Presiden meninggalkan lokasi, bahkan Ahok sempat berbincang sebentar dengan Presiden.

Hingga Kamis sore ini, karangan bunga sudah semakin banyak berdatangan, bahkan sampai ratusan meter dari rumah duka.

Baca juga: Putra Nababan Sebut Almarhum Sabam Sirait Sosok Demokratis, Humoris, & Kelola Masalah Secara Ringan

Beberapa di antaranya dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Anggota DPR RI Adian Napitupulu.

Sabam Sirait meninggal dunia di RS Karawaci, Tangerang, Banten, Rabu (29/9/2021) sekira pukul 22.37 WIB.

Bambang Soestayo mengaku terkejut atas meninggalnya Sabam Sirait yang sosoknya menjadi teladan bagi dirinya.

“Kita semua tentu terkejut mendengar kabar beliau mendahului kita semua, dan ini merupakan suatu kehilangan yang cukup besar tentu saja bukan hanya bangsa ini, tapi juga buat kita semua,” ujarnya.

Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Sebut Almarhum Sabam Sirait Aktivis yang Telah Berjuang untuk Masyarakat    

“Satu hal yang selalu kami teladani sebagai orang-orang muda hari ini adalah sikap dan konsistensi beliau dalam berpolitik. Tidak banyak politisi yang memiliki kemampuan dan keteguhan hati seperti pak Sabam,” tambah Sabam.

Pujian dari Yassona

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly juga melayat ke kediaman dimana jenazah Sabam Sirait disemayamkan di Jalan Depsos Nomor 34, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Kamis (30/9/2021). 

Yasonna datang sekira pukul 12.05 WIB, dengan menggunakan batik berwarna ungu dan masker berkelir putih.

Begitu turun dari mobil, ia langsung masuk ke rumah duka, kemudian beberapa waktu berselang keluar sekira pukul 12.11 WIB.

Ia menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya tokoh sekaligus pendiri PDI Perjuangan tersebut.

Baca juga: Utang Pemerintahan Jokowi Meroket, Kini Tembus Rp6,6 Ribu T, Sebulan Utang Bertambah Rp 55,26 T

Baca juga: Jenderal Gatot Curiga PKI Sudah Susupi TNI, Panglima Tak Mau Berpolemik, Anggap Nasihat dari Senior

Yasonna mengatakan bahwa Sabam Sirait merupakan guru politiknya yang memiliki prinsip yang kuat.

“Kalau saya bukan kerap (ketemu) lagi, dia senior saya, dan sejak saya mahasiswa sudah kenal sama beliau pada waktu zaman PDI kampanye,” ujarnya.

Diketahui, Sabam Sirait merupakan senior Yasonna di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia  atau GMKI.

Sabam Sirait mengajarkan banyak hal kepada Yasonna, seperti kesederhanaan hingga integritas.

“Beliau mengajarkan banyak hal tentang kesederhanaan, konsistensi, serta integritas,” lanjutnya.

“Dan mengatakan politik itu suci, yang tidak suci adalah orang-orang yang berpolitik,” tambah Yasonna.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved